Bikin Rakyat Bingung dan Perlebar Ketimpangan, Koalisi Sipil Tolak Vaksin Booster Berbayar

Suara.com -?Koalisi masyarakat sipil yang terdiri dari CISDI, PUSKAPA, Lapor COVID-19, dan Transparency International Indonesia meminta pemerintah meniadakan kebijakan vaksin dosis ketiga atau booster berbayar. Mereka menilai saat pasokan vaksin dan kapasitas vaccine delivery terbatas, kebijakan booster berbayar berisiko memperburuk ketimpangan?vaksinasi?dan mengalihkan pasokan dari meratanya dua dosis pertama atau vaksinasi primer.

Dispensasi Karantina Bagi Pejabat dan Dugaan Katabelece dari Satgas Covid-19

Perwakilan LaporCovid-19, Firdaus Ferdiansyah, mengatakan keistimewaan karantina bagi para pejabat tak hanya diskriminatif, juga berbahaya untuk publik. Sebab, sangat mungkin pejabat yang baru pulang dari luar negeri membawa virus Covid-19. “Virus itu tak mengenai jabatan, jenis kelamin, umur, atau waktu. Siapa pun bisa terinfeksi,” ucapnya.

Tantangan Berat Vaksinasi COVID-19 Anak: Ketidakpahaman Orang Tua

tirto.id – Pemerintah resmi memulai pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6 hingga 11 tahun sejak 14 Desember. Setidaknya ada 26,5 juta anak yang ditargetkan. Vaksinasi usai anak ini akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis 1 di atas 70 persen dan cakupan vaksinasi lansia di atas 60 persen.

Cegah Munculnya Varian Baru, Pakar Kesehatan: Prioritaskan Vaksin Bagi yang Belum

Winnetnews.com -??Masuknya?varian Omicron ke Indonesia, membuat pemerintah giat mendorong program vaksinasi COVID-19. Dikabarkan mulai Januari 2022 mendatang Kemenkes RI akan memulai program booster vaksin atau pemberian dosis ketiga. Di sisi lain, beberapa lembaga swadaya masyarakat mulai dari CISDI, PUSKAPA, Lapor COVID-19, dan Transparency International Indonesia, meminta pemerintah lebih memprioritaskan vaksin untuk yang belum pernah mendapat dosis 1 atau 2 hingga……

Cegah Kemunculan Varian Baru, Pakar Saran Prioritaskan Vaksin Bagi yang Belum

Jakarta – Beberapa lembaga swadaya masyarakat mulai dari CISDI, PUSKAPA, Lapor COVID-19, dan Transparency International Indonesia, meminta pemerintah lebih memprioritaskan vaksin untuk yang belum pernah mendapat dosis 1 atau 2 hingga cakupan vaksinasi mencapai 70-80 persen secara nasional. Data terakhir, cakupan dua dosis vaksin di Indonesia baru mencapai 50,68 persen per 16 Desember 2021.