Koalisi Masyarakat Sipil Ungkap Adanya Warga yang Adukan Pelayanan Covid-19 Diancam

FAJAR.CO.ID, JAKARTA ??Koalisi Masyarakat Sipil?untuk Keadilan Kesehatan, mencatat penanganan publik yang disediakan kementerian/lembaga terkait pandemi Covid-19 belum optimal. Dalam satu tahun terakhir, LaporCovid-19 menerima banyaknya pengaduan warga, di antaranya sulit mengakses pemeriksaan rt-PCR, akses terhadap vaksin dan obat-obatan, pelanggaran protokol kesehatan di tempat publik maupun saat pembelajaraan tatap muka, serta sulitnya mendapatkan bantuan sosial.

Koalisi Sipil Ungkap Masyarakat yang Adukan Pelayanan Covid-19 Diancam

JawaPos.com ? Koalisi Masyarakat Sipil untuk Keadilan Kesehatan, mencatat penanganan publik yang disediakan kementerian/lembaga terkait pandemi Covid-19 belum optimal. Dalam satu tahun terakhir, LaporCovid-19 menerima banyaknya pengaduan warga, di antaranya sulit mengakses pemeriksaan rt-PCR, akses terhadap vaksin dan obat-obatan, pelanggaran protokol kesehatan di tempat publik maupun saat pembelajaraan tatap muka, serta sulitnya mendapatkan bantuan sosial.

Koalisi Sipil Desak Pemerintah Hentikan Intimidasi terhadap Pengaduan Warga atas Pelayanan Covid-19

JAKARTA ? Koalisi Masyarakat Sipil untuk Keadilan Kesehatan mencatat penanganan publik yang disediakan kementerian/lembaga terkait pandemi Covid-19 belum optimal. Selama satu tahun terakhir, LaporCovid-19 menerima banyaknya pengaduan warga. Di antaranya sulit mengakses pemeriksaan rt-PCR, akses terhadap vaksin dan obat-obatan, pelanggaran protokol kesehatan di tempat publik maupun saat pembelajaraan tatap muka, serta sulitnya mendapatkan bantuan sosial.

Tes PCR untuk Warga Masih Sulit, yang Bersuara Diancam; Ini Potret Buram Pemenuhan HAM di Indonesia Selama Pandemi COVID-19

Jakarta ??Pandemi COVID-19 berpotensi memperburuk situasi pemenuhan HAM di Indonesia, terutama dalam pemenuhan hak-hak dasar terkait pandemi dan perlindungan bagi mereka yang haknya dilanggar. Ini bisa dilihat belum mampunya negara menyediakan layanan publik yang efisien, efektif, dan akuntabel bagi seluruh masyarakat, terutama masyarakat miskin dan kurang beruntung. Demikian disampaikan Koalisi Masyarakat Sipil untuk Keadilan Kesehatan melalui keterangan tertulis yang diterima?BantenHits.com, Rabu, Desember 2021.

Monument to ‘Covid-19 heroes’ unveiled in Indonesia

More than 2,000 Indonesian health workers have died of Covid-19, according to LaporCovid-19, a group that tracks pandemic data in the country. Indonesia, the world’s fourth most populous country with 270 million people, has recorded about 4.2 million coronavirus cases, with nearly 144,000 deaths. However, cases have dropped drastically over the last two months and the daily cases have dropped to below 300 over the last few weeks.

Waspada Varian Covid-19 Omicron, Sudah Masuk Kawasan ASEAN

PR TASIKMALAYA?-?WHO?belum lama ini memberikan peringatan atau himbauan kepada seluruh negara untuk waspada?Covid-19?varian baru,?Omicron. Covid-19?varian baru?Omicron?menjadi salah satu virus terbaru yang kini mulai mengancam kesehatan dunia. WHO?beri peringatan untuk semua negara, termasuk dengan Indonesia agar tidak lengah dengan varian baru?Covid-19?yakni?Omicron. Dilansir?PikiranRakyat-Tasikmalaya.com?dari akun Instagram @laporcovid19 pada 5 Desember 2021, varian?Omicron sudah menyebar di beberapa negara, termasuk Australia.

V Indonézii odhalili pamätník na po?es? hrdinov covidu

Jakarta 4. decembra (TASR) – Pomník s menami zdravotníkov, ktorí zomreli na nákazu koronavírusom po?as pandémie, odhalili v sobotu v indonézskom meste Bandung, metropole provincie Západná Jáva. Informovala o tom tla?ová agentúra DPA. Pamätník oficiálne odhalil indonézsky viceprezident Ma’ruf Amin a nachádza sa na námestí Gasibu, ktoré je zárove? verejným parkom.

Kasus Rachel Vennya dan Segelintir Kasus Karantina Lainnya, Kok Bisa?

Dari berita-berita yang saya baca, termasuk kasus Rachel Vennya, dapat saya simpulkan bahwa sistem karantina di Indonesia masih lemah, khususnya pada pengawasan. Saya pun mengutip laman LaporCovid-19, bahwa berbagai pelanggaran tersebut salah satunya disebabkan karena pemerintah masih kurang tegas dalam menerapkan aturan karantina di lapangan dan tebang pilih dalam menegakkan aturan (Putra, 2021). Di sisi lain, sebagian besar masyarakat juga tahu, Indonesia masih lekat dengan budaya suap-menyuap, korupsi, dan lainnya. Sehingga, tidak heran juga jika kasus-kasus ini mungkin bisa terjadi ke depannya.