Peneliti LaporCovid-19 menduga 16.000 kematian Covid-19 tak diumumkan

Tren angka kematian akibat Covid-19 mengalami penurunan signifikan pada November-Desember 2021. Bahkan, pada 17 Desember 2021, jumlah kematian di Pulau Jawa lebih rendah dibandingkan wilayah lainnya. Padahal, selama ini Jawa menjadi episentrum pandemi Covid-19 dengan jumlah kematian yang sangat banyak.

Warga Lapor Ada Vaksin Covid-19 Berbagai Merek Dijual di Tokopedia

Suara.com -Tim Koalisi Warga LaporCovid-19 mengungkapkan bahwa ada warga yang melapor soalvaksin Covid-19yang dijual di situs jual beliTokopedia. Penjual disebut mematok harga Rp700 ribu. Amanda Tan dari LaporCovid-19 membeberkan, laporan warga itu masuk pada 13 Desember 2021 lalu yang menyatakan ada vaksin yang diperjualbelikan di Tokopedia sementara dirinya kesulitan mendapatkan vaksin dengan alasan stok habis.

LaporCovid-19 Pertanyakan Selisih Data Kasus Kematian Pemerintah Pusat dan Daerah

Merdeka.com -Komunitas pemantau penanganan Covid-19, LaporCovid-19, Said Faiz Hibban menyampaikan ada perbedaan selisih 16.000 data kematian berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan dengan data Provinsi. Fariz mengatakan, berdasarkan akumulasi data per provinsi hingga 31 Desember 2021, jumlah kematian akibat Covid-19 mencapai 160.476 jiwa. Sedangkan menurut rilis Kemenkes/Satgas Covid-19 nasional pada tanggal yang sama, jumlah kematian positif Covid-19 adalah 144.094 jiwa.

Data Kematian Covid-19 Indonesia Versi Pemerintah Pusat dan Daerah Selisih 16 Ribu

Suara.com -Tim Koalisi WargaLaporCovid-19mencatat ada selisih angka sebesar 16 ribu kematian akibatCovid-19 di Indonesia yang tidak diumumkan oleh Pemerintah Pusat. LaporCovid-19 membeberkan berdasarkan akumulasi data per provinsi hingga 31 Desember 2021, jumlahkematian Covid-19mencapai 160.476 jiwa, sedangkan pemerintah pusat hanya melaporkan 144.094 jiwa meninggal dunia.

Kebijakan Publik Tanpa Dispensasi Tanpa Diskriminasi, dan Tidak Pandang Bulu

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Keadilan Kesehatan Masyarakat mendesak Presiden Joko widodo meminta Ketua Satgas Covid-19 mencabut Surat Edaran Kasatgas Covid-19 Nomor 25 Tahun 2021. Permintaan ini lantaran ketentuan yang termaktub dalam surat edaran tidak adil. Anggota koalisi dari LaporCovid-19, Firdaus Ferdiansyah, menilai ketentuan dalam surat edaran tidak berlandaskan sains dan berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat luas.