[BANDUNG] Pemerintah perlu mengedepankan transparansi data dalam menangani pandemi serta membangun kesadaran publik yang lebih luas soal dampak Covid-19. Publikasi data yang tidak akurat berdampak pengabaian di masyarakat. Demikian benang merah yang bisa ditarik dari wawancara SP dengan epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman dan analis data LaporCovid19, Said Fariz Hibban pada Selasa (26/1). ?Perkiraan saya kasus di Indonesia ini sudah mencapai satu persen penduduk atau sekitar dua sampai tiga juta kasus berdasarkan pemodelan epidemiologi. Satu juta kasus itu pada rentang Agustus, September 2020 lalu,? kata Dicky.
Relawan LaporData LaporCovid19 mengompilasi data dari laman kabupaten dan kota di Jabar, dan mendapatkan total orang yang meninggal sudah mencapai 5.696 orang. Sementara data kematian yang dipubliksikan versi Pikobar hanya mencapai 2.789 orang pada Selasa, 26 Januari 2021. ?Dari akumulasi (data) kota dan kabupaten ke provinsi memang sering ada perbedaan,? kata Fariz
sembari menambahkan anomali data itu terpantau juga pada data Provinsi Jawa Tengah dan bisa juga pada provinsi lainnya.