Sikap Ragu Menteri Hambat Penanganan Pandemi

JAKARTA?- Keraguan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin?terhadap lembaganya sendiri dinilai akan berdampak buruk pada penanggulangan wabah Covid-19. Chief Strategist Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI),?Yurdhina Meilissa, mengatakan alih-alih?mempercepat penanggulangan?pandemi, ketidakpercayaan Menteri bakal memperlambat pekerjaan.

Menurut Yurdhina, sistem kerja di Kementerian Kesehatan sangat berbeda dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tempat Budi berkarier sebelumnya. Tidak seperti BUMN yang memikirkan profit, Kementerian Kesehatan seharusnya tidak mengutamakan keuntungan.

Selain itu, kata Yurdhina, tugas Kementerian Kesehatan bersifat desentralisasi yang harus bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Jika Menteri Budi tidak bisa menjalankan mesin birokrasi yang ada,?penanganan Covid-19 hingga ke masyarakat paling bawah dikhawatirkan tidak tercapai. “Menterinya sibuk mengorganisasi pekerjaan dengan pihak ketiga, tapi Kementerian Kesehatan?berjalan pakai cara lama,” kata Yurdhina kepada?Tempo, kemarin.

Epidemiolog: Tembus 1 Juta Itu Agustus-September Lalu

[BANDUNG] Pemerintah perlu mengedepankan transparansi data dalam menangani pandemi serta membangun kesadaran publik yang lebih luas soal dampak Covid-19. Publikasi data yang tidak akurat berdampak pengabaian di masyarakat. Demikian benang merah yang bisa ditarik dari wawancara SP dengan epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman dan analis data LaporCovid19, Said Fariz Hibban pada Selasa (26/1). ?Perkiraan saya kasus di Indonesia ini sudah mencapai satu persen penduduk atau sekitar dua sampai tiga juta kasus berdasarkan pemodelan epidemiologi. Satu juta kasus itu pada rentang Agustus, September 2020 lalu,? kata Dicky.

Relawan LaporData LaporCovid19 mengompilasi data dari laman kabupaten dan kota di Jabar, dan mendapatkan total orang yang meninggal sudah mencapai 5.696 orang. Sementara data kematian yang dipubliksikan versi Pikobar hanya mencapai 2.789 orang pada Selasa, 26 Januari 2021. ?Dari akumulasi (data) kota dan kabupaten ke provinsi memang sering ada perbedaan,? kata Fariz
sembari menambahkan anomali data itu terpantau juga pada data Provinsi Jawa Tengah dan bisa juga pada provinsi lainnya.

Begini Kronologi Pasien Covid-19 Tewas di Taksi Online Menurut Inisiator LaporCovid-19

DEPOK, JALURINFO.COM -?Inisiator LaporCovid-19, Irma Hidayana membeberkan kronologi seorang bapak asal Depok yang meninggal dunia karena ditolak oleh 10 Rumah Sakit rujukan COVID-19 di Depok, Jawa Barat yang sudah penuh akibat lonjakan kasus.

Irma mengungkapkan pada 19 Desember 2020 bapak tersebut merasa pusing dan demam, lalu pergi ke Rumah Sakit Swasta di Depok.

“Di sana pasien menjalani beberapa tes seperti rontgen dan cek darah, lalu dinyatakan sebagai suspek Covid-19 dengan penyakit bawaan pneumonia. Namun keadaannya masih terlihat memungkinkan untuk isolasi mandiri,” terang Irma dalam jumpa pers, Senin (25/1/2021).

PPKM Belum Efektif Cegah Kerumunan

JawaPos.com???LaporCovid-19?mengevaluasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Hasilnya, masih ada pelanggaran yang terjadi selama PPKM. Tim laporan warga LaporCovid-19 Yemmiko Happy kemarin (25/1) menyatakan, lembaganya mengumpulkan laporan terkait?PPKM?selama dua pekan terakhir. Ada 70 laporan yang masuk. Paling banyak pelanggaran di tempat publik. ?Banyak sekali tempat yang dibuka atau diizinkan sehingga banyak warga yang berkumpul di sana,? …

RS di Jabodetabek Mulai Penuh, LaporCovid-19 Ungkap Sejumlah Pasien Tak Terlayani hingga Meninggal

PIKIRAN RAKYAT?- Covid-19 atau?virus corona hingga kini masih melanda mayoritas negara dunia termasuk Indonesia. Di Tanah Air, sejak pertama kali diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Maret 2020 silam hingga saat ini jumlah kasus positif Covid-19 terus meningkat setiap harinya. Meski sejumlah upaya terus dilakukan untuk menekan penyebaran virus mematikan ini, nyatanya Covid-19 terus melonjak hingga membebani sistem medis. Terbaru, kapasitas rumah sakit rujukan Covid-19 di Jabodetabek yang penuh telah menyebabkan sejumlah pasien tidak terlayani hingga berujung kematian. Situasi tersebut diungkapkan oleh LaporCovid-19?di tengah melonjaknya kasus penularan SARS-CoV-2 dalam beberapa pekan terakhir.