Data Kematian Milik LaporCovid Lebih Banyak 4 Kali Lipat dari Pemerintah, Ini Penjelasannya

JAKARTA, KOMPAS.com – Inisiator dari platform LaporCovid Irma Hidayana mengatakan, data terkait Covid-19 yang dimilikinya jauh berbeda dengan yang dimiliki pemerintah.? Khususnya di data kasus pasien meninggal, perbedaan itu bisa mencapai empat kali lipat. Irma mengatakan, data pasien meninggal yang dihimpun LaporCovid tidak hanya berisikan pasien positif Covid-19, tetapi juga pasien yang termasuk dalam golongan suspek dan probable. “Itu pun juga belum lengkap seluruh 514 kabupaten/kota ya relawan data itu memindahkan data dari situs kabupaten dan situs kota,” kata Irma kepada Kompas.com, Senin (21/12/2020). ? “Kalau pemerintah kan selama ini tidak pernah mempublikasikan atau tidak pernah mengumumkan kematian probable atau suspek atau PDP. Selalu kematian yang terkonfirmasi secara PCR,” ujarnya.

C?i ch?t c?a m?t b?c s? c?nh t?nh y t? Indonesia

T?nh h?nh ? Jakarta kh?ng s?ng s?a h?n. LaporCOVID-19, s?ng ki?n h? tr? ng??i m?c Covid-19, c?nh b?o c?c khu c?p c?u ?ang ??ng tr??c b? v?c s?p ??. ?? gi?p b?nh nh?n t?m gi??ng b?nh t? ng?y 27 ??n 29/11, LaporCOVID-19 ?? li?n h? v?i 69 b?nh vi?n, tuy nhi?n 97% trong s? ?? ?? k?n ch?.

Irma Hidayana, ??ng s?ng l?p d? ?n, nh?n ??nh: “T?nh tr?ng qu? t?i c?a ICU trong c?c b?nh vi?n chuy?n bi?t ?i?u tr? Covid-19 cho th?y ch?nh ph? ch?a nghi?m t?c trong vi?c x? l? ??i d?ch”.

LaporCovid-19 Catat 76 Cakada Positif Covid-19, 4 Orang di Antaranya Meninggal

Solopos.com, SEMARANG ? LaporCovid-19, koalisi masyarakat yang mendukung keterbukaan dan akurasi data persebaran Covid-19 di Indonesia, mencatat sebanyak 76 calon kepala daerah atau cakada dalam Pilkada 2020 terpapar Covid-19.

Dari jumlah sebanyak itu, empat cakada di antaranya bahkan tak tertolong atau meninggal akibat terpapar Covid-19.

Berdasarkan data yang dikumpulkan sukarelawan LaporCovid-19 di berbagai daerah, hingga Jumat (4/12/2020), 270 daerah yang melangsungkan pilkada 9 Desember 2020 masih memiliki kasus positif Covid-19 cukup tinggi, yakni 43.377 orang.

Simpang Siur Data Covid-19 Berlanjut

JAKARTA ? Lembaga advokasi penanganan wabah Lapor Covid-19 menemukan sekitar 135 kabupaten dan kota tidak konsisten dalam memperbarui data penanganan wabah. Angka tersebut mencapai 26 persen dari total 506 kabupaten kota di Tanah Air. Analis data Lapor Covid-19, Said Fariz Hibban, mengatakan ratusan daerah itu tidak setiap hari menginformasikan kondisi penularan Coronavirus Disease 2019 kepada publik. Ia menyatakan kekacauan data ini…

Govt Admits to Having COVID-19 Data Issues Yet It Is Now Better

TEMPO.CO,?Jakarta?-?Coordinating Minister for Human Development and Culture Muhadjir Effendy admitted there were issues related to?COVID-19?data between the central and regional governments. According to him, data collection and integration does take time.

?Teaching the regions to collect data properly also takes time,? said Muhadjir at?Tempo?HQ, Palmerah, on Wednesday, Dec. 2, 2020.

Menteri Muhadjir Akui Ada Masalah Data Covid-19, Tapi Kini Membaik

TEMPO.CO, Jakarta?- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan?Muhadjir?Effendy mengakui adanya masalah terkait?data Covid-19 antara pusat dan daerah. Menurut Muhadjir, pengumpulan dan integrasi data memang memerlukan waktu. “Mengajari daerah untuk mengumpulkan data dengan baik juga perlu waktu,” kata Muhadjir di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta, Rabu, 2 Desember 2020. Muhadjir mengakui ada daerah yang belum tertib dalam mengumpulkan data. Selain itu, dia mendapati pula ada rumah sakit yang diminta tak menyetorkan data lantaran daerah khawatir dianggap tak berhasil menangani Covid-19. Lapor Covid-19 sebelumnya menemukan sekitar 135 kabupaten dan kota tidak konsisten dalam memperbarui data penanganan wabah. Angka tersebut mencapai 26 persen dari total 506 kabupaten/kota di Tanah Air. Analis data Lapor Covid-19, Said Fariz Hibban mengatakan ratusan daerah itu tidak setiap hari menginformasikan kondisi penularan?Covid-19 kepada publik. Ia menyatakan kekacauan data ini menyulitkan masyarakat karena warga sukar menakar risiko wabah yang terjadi di suatu daerah. “Ketidakkonsistenan menyampaikan informasi justru bisa berisiko pada misinterpretasi wabah yang juga berdampak pada aktivitas publik sehari-hari,” ujar Hibban dikutip dari?koran Tempo?edisi Kamis, 3 Desember 2020.

Epidemiolog: Pemangkasan Cuti Bersama Tidak Perlambat Laju Infeksi

KOMPAS.com ? Wacana pemangkasan cuti bersama pada akhir tahun 2020 yang digulirkan pemerintah dinilai tak akan berdampak signifikan terhadap perlambatan laju infeksi Covid-19. Hal itu diungkapkan oleh epidemiolog kolaborator saintis LaporCOVID Iqbal Elyazar. ?Pertama, karena tetap ada liburan Natal dan Tahun Baru di mana orang masih akan tetap berupaya untuk menambah liburan. Apalagi untuk orang-orang yang bukan PNS (pegawai negeri sipil),? kata Iqbal pada Kompas.com, Rabu (25/11/2020).

Pemerintah Akan Satukan dan Jamin Kerahasiaan Data Vaksinasi Corona

JAKARTA ??Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan akan menyatukan data vaksinasi Covid-19 ke dalam sistem satu data. Pembuatan sistem ini melibatkan PT Telkom dan PT Biofarma. Erick menjamin kerahasiaan data penerima vaksin Corona, baik penerima vaksin bantuan pemerintah maupun vaksin mandiri.

“Karena memang yang namanya data-data pribadi, tidak bisa menjadi domain publik atau milik sebuah perusahaan. Tentu ini kerahasiaannya kita jaga dari awal,” jelas Erick Thohir dalam diskusi daring, Selasa (24/11/2020).

Erick menjelaskan pemerintah terbuka dengan masukan dari masyarakat terkait dengan sistem satu data ini. Ia menegaskan pemerintah juga akan transparan dalam pengelolaan data vaksinasi Corona.

Stop gugurnya pahlawan kesehatan di masa pandemi

Jakarta (ANTARA) – Peringatan Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November setiap tahunnya, di kondisi pandemi COVID-19 seperti saat ini, tidak bisa dinafikan bahwa tenaga kesehatan layak dinobatkan sebagai pahlawan di tengah pandemi. Karena tenaga kesehatanlah yang memberikan pertolongan kepada masyarakat yang tertular COVID-19 agar tidak jatuh sakit lebih berat. Lebih lagi, mencegah korban meninggal dan menolong nyawa banyak orang. Namun sayangnya virus corona?jenis baru yang nama resminya adalah?SARS CoV 2 itu begitu cepat menular dan begitu ganas ketika ilmu pengetahuan tentang virus tersebut masih belum banyak dihimpun oleh para ahli. Alhasil, korban meninggal akibat COVID-19 begitu banyak dan tak terelakkan, juga menimpa para tenaga medis, termasuk dokter dan perawat.