Citizen Data Initiative Shows Much Higher Indonesia COVID-19 Toll

According to LaporCOVID-19, the number of COVID-related death to be at least 16,000 as of mid-August? as opposed to the 6,021 tabulated by the official tally.

?[From] the start, we believe this underreporting should be uncovered because that is what actually shows the magnitude of the pandemic. The data reflects the actual situation in the field. No data is hidden, and no data is manipulated,? said Dr Irma Hidayana.

Jakarta not ready to enter ?new normal?, LaporCOVID-19 survey suggests

A survey conducted by LaporCOVID-19 (Report COVID-19) community reveals that Jakarta is not yet ready to enter the so-called ?new normal? as the capital is gearing up to ease social restrictions.? Based on the survey, the group has expressed concern that the new normal policy might instead cause a spike in transmission as there is low risk perception of COVID-19 among Jakarta residents.? The survey took place between May 29 and June 2 in collaboration with Singapore?s Nanyang Technology University (NTU) Social Resilience Lab. It was aimed at finding how Jakartans perceive the risk of COVID-19 using a risk perception index developed from sociological theories of risk. On a scale of 1 to 5, where 1 equals critically low, Jakartans scored 3.46 in the risk perception index, meaning they were between ?rather low? and ?rather high?.? NTU associate professor Sulfikar Amir said the score should be 4 or higher for the capital to apply the new normal policy.

Apa yang Bisa Dipetik Dari Nihilnya Kasus COVID-19 di Baduy Luar? Baca selengkapnya di artikel “Apa yang Bisa Dipetik Dari Nihilnya Kasus COVID-19 di Baduy Luar?”, https://tirto.id/gggK

?Sebetulnya dari sisi kerentanan kurang lebih sama dengan mereka yang tinggal dengan setting kawasan urban. Persoalan fasilitas kesehatan itu yang menambah kerentanan [masyarakat adat],? ucap Irma Hidayana dari LaporCOVID-19, kanal laporan warga (citizen reporting platform) yang digunakan sebagai tempat berbagi informasi mengenai kejadian terkait COVID-19 namun luput dari jangkauan pemerintah.

LaporCOVID-19 dan Pemprov DKI Gandeng Inggris Kembangkan Platform Data Corona di Jakarta

Liputan6.com, Jakarta – Untuk meningkatkan pengumpulan data dan penyebaran informasi Virus Corona COVID-19 di Indonesia, platform data LaporCOVID-19 dan Kedutaan Besar Inggris Jakarta pada Kamis (3/9/2020) meluncurkan tahap kedua dari proyek kemitraan mereka.

Menindaklanjuti Studi Persepsi Risiko di DKI Jakarta yang dirilis LaporCOVID-19, merupakan kegiatan yang disepakati antara Kedutaan Besar Inggris Jakarta, LaporCOVID-19, dan pemerintah Ibu Kota.

LaporCovid-19: Covid Harus Dihadapi, Tidak Bisa Berdamai

TEMPO.CO,?Jakarta?Koalisi Warga untuk LaporCovid-19 mengkritik pernyataan Presiden Joko Widodo yang meminta masyarakat menjalani hidup?new?normal dan berdamai dengan? Covid-19. Menurut Koalisi, pemerintah seharusnya mengajak masyarakat bersama-sama melawan Covid-19. ?Kita tidak bisa berdamai. Kita perlu mempersiapkan diri dan menghadapinya dalam waktu yang lama,? ujar salah satu inisiator Koalisi, Irma Hidayana, Ahad, 17 Mei 2020.

Apalagi, ujar Irma, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa pandemi ini kemungkinan belum bisa diatasi dalam waktu dekat. Bahkan, muncul kekhawatiran, virus ini bakal menjadi endemik atau terus bersirkulasi pada populasi manusia sampai ditemukannya vaksin yang efektif dan diterapkan secara massal.

Kematian Terduga Covid-19 Lebih Tinggi Dari Angka Resmi

Independen — Angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia masih diragukan akurasinya, karena masih ada hambatan dalam penyediaan alat test molekuler (PCR) maupun kecepatan waktu pemeriksaan dari pengambilan sampel sampai hasil laboratorium keluar.

Pemeriksaan tes molekuler (PCR) atau dikenal swab test, masih jauh dari target pemerintah yaitu 10.000 test per hari.

“Hingga saat ini, Indonesia masih memiliki kapasitas tes per populasi sangat rendah, bahkan termasuk paling rendah di Asia. Data di worldmeters.info pada Minggu (10/5), Indonesia baru melakukan pemeriksaan 552 orang per sejuta penduduk. Jumlah ini lebih kecil dibandingkan Filipina sebanyak 1.439 orang per sejuta, Malaysia yang sudah memeriksa 7.573 orang per sejuta, atau Korea Selatan sebanyak 12.949 orang per sejuta,” kata Irma Hidayana, PhD, MPH dari Koalisi Warga untuk LaporCovid19 saat konferensi pers daring kemarin (11/5/2020).

LaporCovid19 Catat Jumlah Kematian Lebih Tinggi daripada Data Resmi

Koalisi Warga Lapor Covid-19 mencatat jumlah kematian akibat virus corona lebih tinggi daripada data resmi pemerintah. Hal ini berdasarkan penghitungan korban meninggal pada orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) di tujuh provinsi. Tujuh provinsi tersebut meliputi Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Pemerintah pun dinilai hanya mencatat kematian covid-19 hanya yang sudah terkonfirmasi dari tes molekuler

Kerja Jurnalis dan Kebebasan Pers di Masa Pandemi

VOA ??Pandemi membangun batasan dalam berinteraksi, tak terkecuali bagi jurnalis. Dalam bencana lain seperti banjir, gempa bumi, hingga tsunami, jurnalis relatif masih bebas bergerak di lapangan untuk mengumpulkan data. Di tengah pandemi virus corona, sebagian besar kebebasan itu terenggut. Wawancara telepon, konferensi pers melalui media poll, hingga diskusi atau seminar yang harus diselenggarakan lewat aplikasi.

Cegah Penyebaran Covid-19, Ini 5 Hal yang Bisa Dilakukan Pemerintah

Sementara itu, Irma Hidayana, Co-Inisiator LaporCovid-19 menambahkan, ihwal lahirnya gerakan ini juga karena keresahan pada data resmi yang diumumkan oleh pemerintah tidak merefleksikan apa yang terjadi di masyarakat. Sementara, prediksi distribusi penyakit ini angkanya cukup besar.? ?Informasi sekunder yang kami dapat dari teman atau keluarga maupun kolega yang meninggal secara tiba-tiba disertai gejala mirip Covid-19 ini masih belum mendapat kesempatan dites Covid-19,? jelas Irma.??

Laporcovid19.org: Wadah Laporan Warga untuk COVID-19

Kaltimtoday.co, Jakarta ??Platform pelaporan tentang wabah virus Corona?atau Covid-19 diluncurkan. Platform yang menggunakan aplikasi Whatsapp dan Telegram itu diberi nama ?LaporCovid-19?. Platform ini diinisiasi sejumlah tokoh CSO, ahli teknologi informasi, praktisi kesehatan masyarakat, hingga jurnalis yang tergabung dalam Koalisi Warga untuk Covid-19. Irma Hidayana, salah satu inisiator, menyebut platform ini dibuat untuk memberi kesempatan kepada …