SIARAN PERS
Refleksi Dua Tahun Pandemi COVID-19 di Indonesia : Pencegahan Bahaya Terabai, Pendataan Kematian Terbengkalai
7 Maret 2022 – Dua tahun pandemi COVID-19 telah menjadi bagian kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Berbagai macam kenangan pahit berupa kematian orang-orang yang berharga, perjuangan keras di berbagai lini pergerakan masyarakat, hingga tekanan batin akan situasi COVID-19 yang penuh dengan ketidakpastian di Indonesia telah menghantui berbagai sektor kehidupan masyarakat. Kasus pertama COVID-19 yang pertama diumumkan per 3 Maret 2020 oleh pemerintah Indonesia kini telah berlipat ganda menjadi 5.723.858 kasus per 5 Maret 2022 yang sejak awal tak pernah terbayangkan oleh masyarakat bahwa kondisi ini akan berlarut hingga begitu lama dan begitu rumit.
Hingga kini jumlah kasus kematian positif COVID-19 telah mencapai 160.569 jiwa berdasarkan data COVID-19 per provinsi sementara jumlah kematian versi publikasi pemerintah pusat masih menyatakan 149.918 jiwa. Hal ini menunjukkan perbedaan rilis angka kematian COVID-19 sebesar 10.651 jiwa. Selisih jumlah publikasi ini pun terasa senantiasa akan terus ada dan pada akhirnya berpotensi terbengkalai dengan berbagai macam alasan kendala. Namun jumlah tersebut pun belum termasuk dengan jumlah kematian probable sedikitnya telah mencapai 28ribu jiwa dan kematian isoman hingga Februari 2022 sebanyak 3017 jiwa yang belum masuk dalam publikasi pemerintah pusat. Setidaknya sebanyak 5.813 jiwa yang telah meninggal dunia dengan status positif COVID-19 selama gelombang ketiga COVID-19 di Indonesia hingga 5 Maret 2022. Selain itu. tim LaporCovid-19 juga mendapatkan laporan dua orang meninggal dunia saat isoman/di luar faskes selama bulan Februari 2022 kemarin.
Tren Kasus dan Kematian Covid-19 di Indonesia Dalam 1 Bulan Terakhir
Sejak 4 Februari 2022 hingga 5 Maret 2022 silam, tren kematian masih terus konsisten naik sebagaiman yang ditunjukkan pada grafik tren jumlah kematian COVID-19 Indonesia di atas. Suasana kekhawatiran dan kewaspadaan tidak begitu intensif dibangun oleh pemerintah demi keselamatan masyarakat. Padahal jumlah kematian positif harian per 5 Maret telah meningkat 6x lipat sejak tanggal 5 Februari 2022 dan 80x lipat sejak 5 Januari 2022. Hal ini menunjukkan bahaya terselubung telah menjelma menjadi bahaya nyata yang seharusnya disikapi dengan serius demi memperjuangkan nihilnya kematian masyarakat Indonesia akibat COVID-19. Namun kebahayaan ini justru terabaikan dan dianggap bukan suatu hal yang mengkhawatirkan.. Terlebih lagi per 7 Maret 2022 ini turis asing justru sudah mulai dipersilahkan masuk dengan mudah berwisata ke Bali. Hal ini tentu berpotensi memperparah situasi gelombang ketiga pandemi di Indonesia dengan kasus baru harian masih lebih dari 20ribu per hari selama dua minggu terakhir.
Minimnya Keseriusan Perbaikan Pendataan COVID-19
Dua tahun pandemi Covid-19 dengan berbagai kerugian dan kehilangan seharusnya menghadirkan pembelajaran dan segera memicu perbaikan di berbagai lini termasuk dalam pendataan. Pendataan yang baik dan transparan akan membantu menerawang keadaan real dengan lebih akurat sehingga dapat membuat keputusan yang tepat dalam membuat kebijakan kepada tiap masyarakat di setiap wilayah.
Pendataan COVID-19 di Indonesia yang dihimpun oleh Kemenkes RI lalu disajikan di situs https://covid19.go.id/peta-sebaran sejak awal pandemi hingga saat ini, baru sebatas menyajikan dashboard dengan informasi umum. Parameter yang dapat dilihat cukup terbatas. Data historis hanya dapat dinikmati lewat sajian grafik interaktif yang sudah tersedia namun tidak tersedia data mentah yang menyajikan statistik COVID-19 di Indonesia sejak hari pertama pandemi diumumkan dengan parameter data yang lengkap, kota/kabupaten dan provinsi, serta berbagai jenis paket pendataan yang terintegrasi lainnya. Data COVID-19 nasional pun tidak dapat diunduh dengan mudah, sehingga situs OurWorldinData menjadi alternatif untuk mengunduh data COVID-19 Indonesia dengan mudah,cepat, aksesibel dan kualitas pendataannya cukup rapih sehingga cukup nyaman untuk diolah lebih lanjut oleh para peneliti, akademisi, ataupun jurnalis.
Belum lagi soal isu pendataan COVID-19 versi nasional, regional hinggal lokal menunjukkan perbedaan jumlah yang signifikan terutama di parameter jumlah kematian. Hal ini menjadi PR berkepanjangan dalam pembenahan data yang transparan sehingga kita harus terus mengawal data yang lebih valid agar dapat dilaporkan kepada khalayak luas. Hal ini pula yang selama ini telah dilakukan oleh KawalCovid-19 dan LaporCovid-19 dalam melakukan back up pendataan covid-19 di Indonesia yang berbasis crowdsource dari situs-situs kota/kabupaten dan provinsi se-Indonesia. Yang mana hal ini seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah Indonesia untuk membenahi hal ini.
Parameter Pendataan |
Indonesia |
Malaysia |
Situs/Kanal penyaji data dan informasi statistik COVID-19 |
Berupa dashboard angka dan grafik COVID-19 harian |
Berupa dashboard angka, grafik, tabel COVID-19 harian serta terdapat link ke data mentah |
Informasi mudah difahami |
Ya |
Ya |
Terupdate secara rutin |
Ya |
Ya |
Data tersusun dalam bentuk tabel |
Tidak |
Ya |
Data dapat diunduh |
Tidak |
Ya |
Parameter Covid-19 |
Relatif tidak Banyak |
Cukup Banyak |
Tersedia data historis |
Ditampilkan dalam grafik |
Ditampilkan dalam grafik dan tersedia dengan data mentah dalam Github |
Tersedia data provinsi |
Disajikan dengan peta tiap provinsi mengandung angka nilai terkini |
Disajikan dalam bentuk grafik untuk setiap provinsi dan tersedia data mentah per provinsii dalam GitHub |
Tabel perbandingan kualitas kanal sumber data COVID-19 Indonesia dan Malaysia
Mari kita berkaca ke negara tetangga yakni Malaysia dalam hal pendataan COVID-19. Berdasarkan hasil pengamatan kami pada kanal https://covidnow.moh.gov.my/ dan https://github.com/MoH-Malaysia/covid19-public yang dikelola langsung oleh akun resmi Kementerian Kesehatan Malaysia dan berkolaborasi dengan Open Data Community, kami melihat pendataan yang cukup baik dan sangat memuaskan ketika data yang diperoleh dari situs tersebut begitu nyaman untuk digunakan keperluan lain. Penataan data yang cukup rapi, penjelasan data file yang jelas, dapat diunduh dengan mudah, dan tak kalah menarik adalah parameter COVID-19 yang cukup detail terutama dalam pendataan kematiannya. Semuanya cukup lengkap dari sejak awal pandemi dan tersedia data tiap provinsi yang sudah tertata rapi. Berikut ini adalah cuplikan tampilan pendataan kematian COVID-19 Malaysia yang disajikan dalam GitHub tersebut.
Tentu saja Indonesia (melalui pemerintah Indonesia) dengan berbagai sumber daya yang dimiliki beserta dukungan dari komunitas masyarakat bukanlah tidak mungkin untuk merealisasikan kanal pendataan statistik COVID-19 Indonesia yang lebih transparan, terintegrasi, mudah diakses semua kalangan, dan nyaman bila dimanfaatkan ulang untuk berbagai keperluan. Karena yang jadi persoalan adalah tentang adanya keseriusan niat dan konsistensi memperbaiki PR pendataan yang akan terbengkalai.
Narahubung:
Said Fariz Hibban (LaporCovid19) – 6281527440489