Sila Ke-6 : Catatan Kritis Dua Tahun Pandemi

Perjalanan dua tahun pandemi di Indonesia telah mengisahkan banyak cerita duka yang dialami oleh masyarakat. Ratusan ribu di antara kita ditinggalkan oleh orang terkasih. Kebanyakan di antara kita bertahan di tengah kondisi sulit secara ekonomi, sosial, apalagi ancaman Covid-19. Hanya pemerintah yang memiliki otoritas untuk hadir, membantu dan melindungi masyarakat dalam situasi krisis. Namun kenyataannya justru berbeda.

Refleksi Dua Tahun Pandemi COVID-19 di Indonesia : Pencegahan Bahaya Terabai, Pendataan Kematian Terbengkalai

7 Maret 2022 – Dua tahun pandemi COVID-19 telah menjadi bagian kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Berbagai macam kenangan pahit berupa kematian orang-orang yang berharga, perjuangan keras di berbagai lini pergerakan masyarakat, hingga tekanan batin akan situasi COVID-19 yang penuh dengan ketidakpastian di Indonesia telah menghantui berbagai sektor kehidupan masyarakat.

Dua Tahun Pandemi: Momentum Memperbaiki Pengendalian COVID-19 untuk Mencegah Kesenjangan Akses dan Pelayanan.

Jakarta, 2 Maret 2022 – Indonesia memasuki tahun ketiga pandemi COVID-19 sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020 lalu. Hingga hari ini telah ditemukan setidaknya 5.589.176 kasus konfirmasi diikuti 148.660 kematian (01/03). Jumlah kasus dan kematian yang tercatat kemungkinan besar masih jauh lebih rendah dari kenyataan lantaran adanya keterbatasan tes, lacak, dan sistem pencatatan di tingkat pusat maupun daerah.

LaporCovid-19: Menuntut Transparansi Pandemi Melalui Kanal Warga

Pandemi tidak bisa diselesaikan oleh negara saja. Kolaborasi antara pemerintah, kelompok profesional, sektor swasta, dan masyarakat sipil diperlukan untuk menekan besaran dampak
pandemi. Karenanya, kami melakukan berbagai inisiatif dan kolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari jurnalis, akademisi, saintis, tenaga kesehatan profesional, hingga pemerintah. Naskah ini setidaknya mencatat enam isu utama pandemi Covid-19 di Indonesia yakni isu transparansi dan akuntabilitas data, ekonomi lebih prioritas dibandingkan kesehatan masyarakat, kesetaraan vaksinasi, jaring pengaman sosial, perlindungan tenaga kesehatan, keterlibatan sektor keamanan yang berlebihan.

Setahun Sengkarut Data Kematian Terkait Covid-19 di Indonesia

Setahun sejak kasus pertama Covid-19 di Indonesia diumumkan, pencatatan korban jiwa masih juga bermasalah. Pencatatan data kematian di Indonesia masih belum mengikuti pedoman WHO sejak April 2020 untuk menghitung jumlah korban yang meninggal dengan status terduga Covid-19, meliputi suspek dan probable, selain yang terkonfirmasi positif dengan tes PCR. Selain itu, jumlah korban jiwa dengan status positif Covid-19 yang diumumkan Pemerintah Pusat juga lebih kecil dibandingkan data yang dilaporkan Kabupaten/Kota.