JURNALISME WARGA

Tidak Terima Bansos, Pasien Covid Stress lalu Meninggal setelah Melahirkan

Oleh Ulfatur Rosyidah

Surabaya, Kemitraan. Ibu Muji, seorang korban Covid-19 meninggal dunia setelah menjalani proses persalinan di rumah sakit pada bulan Juli 2021. Menurut Ibu Fajri, salah satu tetangga bu Muji; ibu empat orang anak yang berprofesi sebagai karyawan/tukang pijat di sebuah spa ini divonis covid ketika menjelang proses persalinan.

“Bu Muji stress menjelang persalinan sebab harus melahirkan melalui operasi caesar. Sedangkan bu Muji tidak menyiapkan biaya untuk operasi yang dirasa cukup besar bagi bu Muji. Ditambah lagi, dia tidak mendapatkan bantuan sosial apapun dari pemerintah. Sehingga dia harus menanggung sendiri seluruh biaya persalinannya”.

Tak hanya itu, keluarga bu Muji yang tinggal di kelurahan Kendangsari, kecamatan Tenggilis Mejoyo Surabaya ini juga terpaksa menunggak uang sewa kosan 2 bulan demi menutup seluruh biaya persalinan dan pemakaman bu Muji.

Setali tiga uang dengan bu Muji, ibu A yang berdomisili di Sidoarjo juga mengalami hal serupa. Divonis Covid menjelang melahirkan, lalu meninggal.

Bu Umi, mertua ibu A menyampaikan pada Kemitraan bahwa anak menantunya stress menjelang persalinan caesar karena divonis Covid dan juga karena beratnya beban biaya persalinan yang harus ditanggung.

“Anak saya itu masih menikah secara agama karena ibu A masih dalam proses perceraian dengan suaminya yang lama. Anak saya juga hanya seorang sopir ojek online, bagaimana bisa menanggung biaya caesar sebesar itu, mbak. Sedangkan dia tidak memiliki BPJS ataupun KIS”.

Tak hanya itu, keluarga bu Muji yang tinggal di kelurahan Kendangsari, kecamatan Tenggilis Mejoyo Surabaya ini juga terpaksa menunggak uang sewa kosan 2 bulan demi menutup seluruh biaya persalinan dan pemakaman bu Muji.

Setali tiga uang dengan bu Muji, ibu A yang berdomisili di Sidoarjo juga mengalami hal serupa. Divonis Covid menjelang melahirkan, lalu meninggal.

Bu Umi, mertua ibu A menyampaikan pada Kemitraan bahwa anak menantunya stress menjelang persalinan caesar karena divonis Covid dan juga karena beratnya beban biaya persalinan yang harus ditanggung.

“Anak saya itu masih menikah secara agama karena ibu A masih dalam proses perceraian dengan suaminya yang lama. Anak saya juga hanya seorang sopir ojek online, bagaimana bisa menanggung biaya caesar sebesar itu, mbak. Sedangkan dia tidak memiliki BPJS ataupun KIS”.

Ketika dikonfirmasi oleh pihak Kemitraan perihal warganya yang meninggal saat melahirkan di rumah sakit, Bapak R Ketua RT 04 RW 03 kelurahan Kendangsari kecamatan Tenggilis Mejoyo mengakui kejadian tersebut. Termasuk mengakui bahwa bu Muji tidak terdaftar sebagai penerima bansos di kampungnya.

“Kami hanya bisa mendata warga kami yang sudah ber-KTP Surabaya. Sedangkan yang KK non-Surabaya, saya tidak bisa berbuat apa-apa mbak. Itu hanya bisa diperjuangkan di kampung halaman bu Muji” ujar pak RT yang dikenal ramah ini.

Ketika dikonfirmasi oleh pihak Kemitraan perihal warganya yang meninggal saat melahirkan di rumah sakit, Bapak R Ketua RT 04 RW 03 kelurahan Kendangsari kecamatan Tenggilis Mejoyo mengakui kejadian tersebut. Termasuk mengakui bahwa bu Muji tidak terdaftar sebagai penerima bansos di kampungnya.

“Kami hanya bisa mendata warga kami yang sudah ber-KTP Surabaya. Sedangkan yang KK non-Surabaya, saya tidak bisa berbuat apa-apa mbak. Itu hanya bisa diperjuangkan di kampung halaman bu Muji” ujar pak RT yang dikenal ramah ini.