Momentum Perbaikan Data COVID-19 Dan Penelusuran Kematian Berlebih Pasca Gelombang Ketiga Mereda

Situasi pandemi di Indonesia tampak memasuki babak baru dengan makin terkendalinya sejumlah parameter epidemiologis. Sayangnya, masih ada banyak catatan kritis terkait keseriusan pemerintah, terlebih dalam upaya penguatan testing, tracing, dan treatment, serta vaksinasi. Narasi yang berkembang dari situasi saat ini berdampak pada makin abainya masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, khususnya menghindari kerumunan dan memakai masker. Hal tersebut makin diperparah dengan munculnya banyak narasi transisi ke endemi yang mengaburkan persepsi publik terkait krisis kesehatan saat ini.

Bahaya Terselubung Dibalik Melesatnya Gelombang Ketiga Covid-19 di Indonesia

Sebulan terakhir kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat tajam dengan merebaknya varian baru Omicron. Selama periode awal gelombang ketiga (4 Januari-3 Februari 2022),? setidaknya telah terjadi lonjakan lebih dari 150 ribu kasus baru. Jumlah kasus aktif pun kian meningkat hingga 115.275 orang. Sayangnya, nuansa kewaspadaan dan kekhawatiran di tengah masyarakat tidak ikut meningkat.

Gelombang Ketiga Mengancam, Data Covid-19 Daerah Masih Minim

Di tengah ancaman gelombang ketiga penyebaran virus korona baru, pendataan kasus Covid-19 di daerah masih minim perbaikan. Selain tidak diperbarui, sejumlah situs daerah bahkan tidak aktif lagi. Padahal, data yang ditampilkan dalam situs itu menunjukkan kondisi pandemi sehingga dapat meningkatkan kewaspadaan masyarakat. Selain itu, data tersebut juga dibutuhkan para peneliti dalam memantau pandemi di tiap wilayah.