Melihat Kecurangan dan Kelalaian Penanganan Covid-19

NUSADAILY.COM ? JAKARTA ??Sejak mewabah pada Maret 2020 lalu, Covid-19 telah menewaskan hingga 45.334 orang di Indonesia, angka kasus positif pun masih terus bertambah hingga hari ini.

Virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 juga terus bermutasi seiring penyebarannya di seluruh dunia. Beberapa varian corona jenis baru seperti B117 asal Inggris dan E484K asal India disebut lebih menular, dan ditakutkan bisa mempengaruhi efektivitas vaksin Covid-19 yang ada.

Data Kematian COVID-19 di Indonesia Masih Ruwet

TEMUAN

Data Kematian COVID-19 di Indonesia Masih Ruwet

 

Lebih dari setahun pandemi COVID-19 melanda Indonesia. Sekitar 1,6 juta orang terpapar. Namun, data kasus kematian akibat virus tak kasat mata ini masih gaib. Selain tidak diperbaharui di sejumlah daerah, data kematian COVID-19 di pemerintah daerah dengan pusat juga masih timpang.

Tim Relawan LaporData LaporCovid19 menemukan angka kematian positif COVID-19 mencapai 47.642 jiwa hingga Rabu (28/4/2021). Itu pun masih ada 12 provinsi yang belum memperbaharui datanya karena situsnya bermasalah. Pemerintah pusat sendiri merilis 45.116 kasus kematian per Kamis (29/4/2021). Artinya, terdapat perbedaan hingga 2.526 kasus kematian yang dicatatkan pemerintah daerah dengan pemerintah pusat.

Jumlah Kematian positif COVID-19 Tingkat Provinsi

Dari 33 provinsi, tujuh provinsi tercatat dengan jumlah kematian akibat COVID-19 lebih dari 1.000 jiwa. Peringkat teratas masih dipegang oleh Jawa Tengah sebesar 11.794 kasus, Jawa Timur (10.654 kasus), DKI Jakarta (6.690 jiwa), Jawa Barat (3.692 kasus), Kalimantan Timur (1.624 orang), Banten (1.201 kasus), dan Riau (1.049). Ketujuh provinsi ini mewakili 77% kematian positif COVID-19 di Indonesia. Lihat grafik berikut.

 

Jumlah kasus kematian ini bisa lebih besar jika pemerintah mengikuti pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang memasukkan kasus probable (memiliki gejala COVID-19 tetapi belum sempat menjalani tes) sebagai kasus kematian COVID-19. Tim LaporCovid19 mencatat kasus probable mencapai 10.156 jiwa. Artinya, total kematian akibat COVID-19 di Indonesia mencapai 57.798 orang.

Itu pun baru enam provinsi yang menyajikan data kasus probable secara detail. Daerah itu adalah DKI Jakarta sebesar 6.858 kasus, Jatim (1.477 kasus), Jabar (1.451 kasus), Sulawesi Selatan (222 kasus), Nusa Tenggara (93 kasus), dan Banten (55 kasus). Proporsi kasus kematian probable di Banten dan Sulawesi Selatan mencapai lebih dari 90% dari kasus probabel. Artinya, mayoritas kasus probable pada kedua provinsi ini berujung kematian.

Perbedaan Data Kematian Pemerintah Pusat dan Daerah

Perbedaan data kematian di pemerintah daerah dengan pusat menunjukkan pemerintah belum serius menyajikan informasi update penanganan COVID-19 kepada publik. Jangan sampai ada upaya menyembunyikan data kematian akibat COVID-19 di tengah peningkatan kasus di Indonesia hingga beberapa negara, seperti India.

Dalam pengamatan tim, sejumlah daerah berpotensi mengalami lonjakan kasus positif aktif COVID-19. Berikut ini adalah 51 dari 514 kota kabupaten dengan jumlah kasus positif aktif terbanyak dan masih menjalani isolasi. Ingat, pandemi COVID-19 belum usai.

Ranking Provinsi Kabupaten/Kota Jumlah Positif Aktif
1 Papua Barat Manokwari 2.371
2 Riau Kota Pekanbaru 1.797
3 Jawa Barat Kota Depok 1.715
4 Dki Jakarta Kota Jakarta Timur 1.662
5 Dki Jakarta Kota Jakarta Selatan 1.486
6 Sulawesi Utara Kota Manado 1.461
7 Papua Kota Jayapura 1.415
8 Daerah Istimewa Yogyakarta Sleman 1.204
9 Dki Jakarta Kota Jakarta Barat 923
10 Jawa Barat Bandung 905
11 Dki Jakarta Kota Jakarta Utara 843
12 Kalimantan Selatan Kota Banjarmasin 803
13 Daerah Istimewa Yogyakarta Bantul 796
14 Sumatera Barat Kota Padang 788
15 Jawa Barat Subang 770
16 Jawa Barat Kota Bandung 755
17 Kalimantan Tengah Kota Palangka Raya 754
18 Sumatera Selatan Kota Palembang 744
19 Sulawesi Tengah Kota Palu 670
20 Sumatera Utara Kota Medan 669
21 Jawa Barat Garut 630
22 Jawa Tengah Brebes 622
23 Jawa Barat Cianjur 599
24 Jawa Barat Bandung Barat 592
25 Jawa Barat Kota Bogor 587
26 Jawa Barat Kuningan 580
27 Sumatera Utara Deli Serdang 554
28 Maluku Utara Kota Tidore Kepulauan 534
29 Jawa Barat Bekasi 523
30 Maluku Utara Pulau Morotai 518
31 Maluku Utara Pulau Morotai 518
32 Dki Jakarta Kota Jakarta Pusat 501
33 Jawa Barat Indramayu 495
34 Riau Kota Dumai 487
35 Jawa Barat Cirebon 481
36 Jawa Tengah Banyumas 476
37 Bali Kota Denpasar 475
38 Jawa Tengah Cilacap 474
39 Jawa Barat Kota Bekasi 474
40 Papua Mimika 450
41 Jawa Barat Kota Cirebon 447
42 Kalimantan Timur Kota Balikpapan 444
43 Kepulauan Riau Kota Batam 436
44 Daerah Istimewa Yogyakarta Kulon Progo 404
45 Papua Biak Numfor 376
46 Kepulauan Bangka Belitung Kota Pangkal Pinang 371
47 Jawa Tengah Semarang 369
48 Daerah Istimewa Yogyakarta Kota Yogyakarta 368
49 Nusa Tenggara Barat Kota Mataram 366
50 Kalimantan Timur Kutai Barat 366
51 Jawa Barat Purwakarta 363

 

Data COVID-19 Masih Tidak Transparan

Persoalan data kematian COVID-19 ini sudah berlarut-larut lebih dari setahun. LaporCovid19 sudah mencoba beraudiensi dengan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pada 28 April 2021. Namun, Menkes tidak berkenan dan tidak memberikan disposisi. Padahal, data COVID-19 harus transparan. Menutupi data COVID-19 sama saja menghambat perang melawan pandemi.

 

 

Siaran pers ini dapat diunduh melalui tautan berikut

Bobrok! Warga Dilarang Mudik Lebaran, Bule Bebas Berkeliaran Saat Karantina, Hanya Ditegur

INDOZONE.ID -?Bobroknya penanganan terhadap WNA di masa pandemi Covid-19 di Indonesia kembali terjadi. Kali ini sejumlah bule yang harusnya menjalani karantina, malah bebas berkeliaran di Hotel Oakwood Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

Terkait hal itu, Pemprov DKI Jakarta melalui Disparekraf hanya memberikan surat teguran. Plt Kepala Disparekraf DKI Gumilar Ekalaya mengatakan bahwa Hotel Oakwood terbukti tidak menerapkan standar, operasi, prosedur (SOP) protokol kesehatan dengan benar.

Kasus WNA Keluyuran, PHRI Coret Apartemen Oakwood dari Daftar Tempat Karantina

KOMPAS.com – Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan, PHRI telah mencoret Apartemen Oakwood, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara sebagai tempat rujukan karantina. Pencoretan Apartemen Oakwood dari daftar tempat karantina karena adanya warga negara asing (WNA) yang menjalani karantina kesehatan di tempat tersebut, bebas berkeliaran.

WNA Rusia Gunakan Hasil Tes COVID-19 Orang Lain dan Bebas Berkeliaran Tanpa Karantina

Kastara.ID, Jakarta ? Sejumlah warga yang tergabung dalam Koalisi Lapor Covid-19 membeberkan beberapa kejanggalan pelaksanaan karantina mandiri para Warga Negara Asing (WNA). Koalisi melaporkan banyak pelanggaran yang dilakukan WNA yang menjalani karantina di beberapa hotel dan apartemen.

Melalui akun twitter @LaporCovid-19, koalisi memperlihatkan sejumlah bukti WNA bebas keluar masuk hotel tempat mereka menjalani karantina. Dikutip pada Jumat (30/4), koalisi menyebut pemerintah telah lalai dan tidak serius menangani pandemi. Koalisi juga memperlihatkan postingam seorang WNA yang diduga berasal dari Rusia tengah berlibut di Bali.

Bobrok Sekali! WNA Bebas Keluar Masuk Karantina Corona di Indonesia

JAKARTA,?Hajinews?? Koalisi warga Lapor Covid-19 (virus Corona) mengungkapkan, sejumlah kejanggalan karantina mandiri di hotel dan apartemen bagi para Warga Negara Asing (WNA) yang masuk ke Indonesia.

Melalui akun media sosial Twitter @LaporCovid-19 memperlihatkan WNA dengan bebas keluar masuk hotel. ?Pemerintah Lalai. Mana keseriusan Pemerintah tangani pandemi? Ternyata sudah sejak lama para WNA yang karantina bebas melanggeng ke luar,? tulis @LaporCovid-19 dikutip?Sindonews, Jumat (30/4/2021).

Viral WNA Bebas Keluar saat Karantina, Ini Klarifikasi Oakwood Apartments

Bisnis.com, JAKARTA ? Pihak Oakwood Apartments PIK Jakarta menegaskan pihaknya telah menjalankan protokol Covid-19 terkait karantina pelaku perjalanan dari luar negeri yang baru tiba di Tanah Air. Pernyataan itu disampaikan oleh General Manager Oakwood Apartments PIK Jakarta Christian Jacob seusai viral foto sejumlah wisatawan mancanegara (warga negara asing/WNA) yang terlihat bebas beraktivitas luar ruangan di Oakwood Apartments PIK Jakarta.

Gunakan Hasil Tes Covid-19 Orang Lain, WNA Rusia Bebas Berkeliaran Tanpa Karantina

Watyutink.com?- Sejumlah warga yang tergabung dalam Koalisi Lapor Covid-19 membeberkan beberapa kejanggalan pelaksanaan karantina mandiri para Warga Negara Asing (WNA). Koalisi melaporkan banyak pelanggaran yang dilakukan WNA yang menjalani karantina di beberapa hotel dan apartemen.

 

Melalui akun twitter @LaporCovid-19, koalisi memperlihatkan sejumlah bukti WNA bebas keluar masuk hotel tempat mereka menjalani karantina. Dikutip pada Jumat 30 April 2021 koalisi menyebut pemerintah telah lalai dan tidak serius menangani pandemi. Koalisi juga memperlihatkan postingam seorang WNA yang diduga berasal dari Rusia tengah berlibut di Bali.

Mengapa BOR Rendah tapi Angka Kematian COVID-19 Menjulang?

tirto.id – Persentase kematian COVID-19 di Indonesia sebesar 2,7 persen. Angka ini terus bertahan selama dua bulan sejak Februari. Di sisi lain, persentase kasus positif turun di angka 6 persen dan angka kesembuhan tembus 90 persen. Persentase kesembuhan berada di sekitar angka 80 persen, sementara kasus positif mencapai lebih dari 10 persen. Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah kesulitan dalam menekan persentase kematian akibat COVID-19 di Indonesia, yang meningkat dalam sepekan terakhir. “Persentase kematian ini lebih sulit untuk ditekan karena penurunan hanya dapat terjadi apabila setiap kasus positif baru dapat seluruhnya sembuh, sedangkan pada saat ini dari kasus baru yang ada masih ada yang meninggal dan dalam perawatan,” kata Wiku, Selasa (27/4/2021).

Viral, WNA Lolos Karantina Setelah Gunakan Tes Covid-19 Orang Lain, Pemerintah Dianggap Lalai

SOLO, KOMPAS.TV -?Warga Negara Asing (WNA) yang diduga berasal dari Rusia membuat ramai bahasan di media sosial setelah mengunggah pengalamannya berlibur di Indonesia ketika pandemi.

Melalui akun Instagram, @lena_butuzov_a, pengunggah secara terang-terangan menceritakan bagaimana dia bersama suami berhasil lolos melewati masa karantina dengan menggunakan hasil tes?Covid-19?milik orang lain.