Covid-19: Bukan Berdamai, Tapi Berjuang Bersama Melawan Covid-19

Jakarta, 17 Mei 2020. Kita semua tentu berharap, pandemi Covid-19 bisa segera berakhir. Namun kita sepertinya perlu mempersiapkan diri dan menghadapinya dalam waktu yang lama. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan, pandemi ini kemungkinan belum bisa diatasi dalam waktu dekat.

Kematian Terduga Covid-19 Lebih Tinggi Dari Angka Resmi

Independen — Angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia masih diragukan akurasinya, karena masih ada hambatan dalam penyediaan alat test molekuler (PCR) maupun kecepatan waktu pemeriksaan dari pengambilan sampel sampai hasil laboratorium keluar.

Pemeriksaan tes molekuler (PCR) atau dikenal swab test, masih jauh dari target pemerintah yaitu 10.000 test per hari.

“Hingga saat ini, Indonesia masih memiliki kapasitas tes per populasi sangat rendah, bahkan termasuk paling rendah di Asia. Data di worldmeters.info pada Minggu (10/5), Indonesia baru melakukan pemeriksaan 552 orang per sejuta penduduk. Jumlah ini lebih kecil dibandingkan Filipina sebanyak 1.439 orang per sejuta, Malaysia yang sudah memeriksa 7.573 orang per sejuta, atau Korea Selatan sebanyak 12.949 orang per sejuta,” kata Irma Hidayana, PhD, MPH dari Koalisi Warga untuk LaporCovid19 saat konferensi pers daring kemarin (11/5/2020).

Akses dan Jumlah Tes Molekuler (PCR) dan Pencatatan Kematian yang Baik Sebagai Landasan Pengambilan Kebijakan terkait Covid-19

Jakarta, 11 Mei 2020. Rencana pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) menuai kontroversi. Kebijakan ini dinilai tidak didasarkan pada data-data yang teruji secara ilmiah dan transparan, sehingga dikhawatirkan bakal meningkatkan risiko keselamatan masyarakat. Padahal, Permenkes No. 9 Tahun 2020 tentang PSBB mensyaratkan perlunya bukti ilmiah untuk menilai keberhasilan pelaksanaan PSBB dalam menurunkan jumlah kasus baru, sebelum memutuskan pelonggaran.

Kematian Akibat Covid-19 Bisa Hingga Tiga Kali Lipat

Sesuai pedoman terbaru yang dirilis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 April 2020, orang yang bergejala klinis diduga Covid-19 harus dimasukin sebagai korban pandemi. Mengacu pedoman tersebut, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia bisa tiga kali lebih banyak dari data yang dirilis Pemerintah. Jika ada dugaan kasus kematian karena Covid-19 disekitarmu, yuk sapa bot kami […]

Kerja Jurnalis dan Kebebasan Pers di Masa Pandemi

VOA — Pandemi membangun batasan dalam berinteraksi, tak terkecuali bagi jurnalis. Dalam bencana lain seperti banjir, gempa bumi, hingga tsunami, jurnalis relatif masih bebas bergerak di lapangan untuk mengumpulkan data. Di tengah pandemi virus corona, sebagian besar kebebasan itu terenggut. Wawancara telepon, konferensi pers melalui media poll, hingga diskusi atau seminar yang harus diselenggarakan lewat aplikasi.

Cegah Penyebaran Covid-19, Ini 5 Hal yang Bisa Dilakukan Pemerintah

Sementara itu, Irma Hidayana, Co-Inisiator LaporCovid-19 menambahkan, ihwal lahirnya gerakan ini juga karena keresahan pada data resmi yang diumumkan oleh pemerintah tidak merefleksikan apa yang terjadi di masyarakat. Sementara, prediksi distribusi penyakit ini angkanya cukup besar.  “Informasi sekunder yang kami dapat dari teman atau keluarga maupun kolega yang meninggal secara tiba-tiba disertai gejala mirip Covid-19 ini masih belum mendapat kesempatan dites Covid-19,” jelas Irma.  

Laporcovid19.org: Wadah Laporan Warga untuk COVID-19

Kaltimtoday.co, Jakarta – Platform pelaporan tentang wabah virus Corona atau Covid-19 diluncurkan. Platform yang menggunakan aplikasi Whatsapp dan Telegram itu diberi nama “LaporCovid-19”. Platform ini diinisiasi sejumlah tokoh CSO, ahli teknologi informasi, praktisi kesehatan masyarakat, hingga jurnalis yang tergabung dalam Koalisi Warga untuk Covid-19. Irma Hidayana, salah satu inisiator, menyebut platform ini dibuat untuk memberi kesempatan kepada […]